Tahapan Perkembangan Emosional Anak. Sampai Dimanakah Anak Kita?

5 komentar

Ada perbedaan tahapan perkembangan emosional anak di tiap umurnya yang akan selalu bertumbuh. Ada tahap perkembangan emosional anak usia dini, perkembangan emosional anak berusia 6 tahun, dan saat usianya 6 sampai 12 tahun.

Sehingga tak heran jika banyak orangtua, termasuk kita yang berpikir bahwa perilaku anak mudah sekali berubah-ubah. Secara psikologi hal ini benar kok. Karena perilaku anak biasanya dipengaruhi oleh emosinya sendiri dan juga seiring dengan pertumbuhannya. Selain itu aspek perkembangan rasa emosionalnya juga akan semakin bertambah dari pengaruh lingkungan di sekitarnya.

Oleh karena itu penting bagi kita untuk memahami seperti apa tahapan perkembangan emosional anak agar kita bisa membantunya dalam mengelola emosinya dengan baik.

Bagaimana caranya? yuk simak artikel berikut.

tahapan perkembangan emosional anak

Tahapan Perkembangan Emosional Anak

Ketika Bayi Berusia 0 Tahun

Dalam fase ini, si kecil masih banyak mengandalkan instingnya. Emosi yang muncul pertama yang bisa dirasakan adalah rasa aman. Dia akan bisa merasakan rasa aman dari lingkungan sekitarnya, seperti saat dia digendong ibunya, diberi ASI dan diajak bicara oleh ibunya.

Seiring berjalanya waktu, si kecil dengan rasa aman dan nyaman yang dimilikinya, dia akan lebih mudah untuk berinteraksi dengan orang-orang sekitarnya sehingga dia akan mampu memberikan respon seperti tersenyum saat diajak bicara oleh orang lain.

Ketika Bayi Berusia 1-2 Tahun

Ketika memasuki usia 1 hingga 2 tahun, bayi kita akan semakin pintar untuk menunjukkan dan mengekspresikan emosinya. Dia akan menunjukkan dengan marah, takut, menangis ataupun senang.

Tentu dia belum bisa mengekspresikan perasaannya melalui kata-kata, sehingga pada fase ini, dia akan mudah menangis dan gelisah ketika keinginannya tidak mampu kita pahami. Itulah makanya kita sering melihatnya menjadi lebih manja dengan orang-orang yang sering ditemuinya sehari-hari.

Fase Usia 3 Tahun

Masuk pada usia ini, anak kita akan mulai aktif dan bisa beradaptasi dengan menjalin pertemanan dengan anak seusianya. Dia akan mampu menunjukkan rasa toleransi yang dimilikinya pada orang lain, dan aja mulai bisa merasakan apa yang orang lain rasakan.

Pada fase ini pula, cara dia mengendalikan dirinya akan semakin baik, dia mampu mengendalikan emosinya dan lebih inisiatif juga akan mampu mengambil keputusannya sendiri.

Saat Usia 4 Tahun

Pada usianya yang ke empat, anak kita akan terlihat semakin ingin bermain bebas dengan teman-teman sepermainannya, dia juga akan mampu untuk berinteraksi lebih baik dengan lingkungannya. Pada saat inilah si kecil akan semakin memahami apakah dia diterima dengan baik atau diabaikan di lingkungannya.

Contoh sederhana jika dia mampu diterima dengan baik oleh temannya, maka dia akan mampu mengungkapkan pendapat dan imajinasinya kepada teman-temannya. Dia juga akan mampu menjadi pemimpin dalam sebuah permainan. Namun jika dia diabaikan dan tidak diterima kelompoknya, kemungkinan dia akan selalu tertutup juga tidak mampu mengekspresikan diri dan mengeluarkan pendapat kepada temannya.

Pada fase ini diharapkan orangtua untuk lebih banyak mengarahkan anak agar dapat mengungkapkan perasaannya secara verbal, seperti "Aku senang, tadi temanku berbagi kuenya" atau "Aku sedih, karena temanku tadi jatuh".

Usia 5-6 Tahun

Ketika anak kita menginjak usia ini, perkembangan emosinya akan semakin terbentuk, meskipun terkadang juga akan sering berubah-ubah. Sebentar senang, kemudian sebentar lagi sedih, pada fase inipun. Keterampilan yang dimiliki anak akan semakin terasah dengan baik.

Si anak akan mulai memiliki rasa bangga juga kecewa yang akan muncul ketika dia melakukan sesuatu. Contohnya adalah ketika dia mampu membuat orang lain kagum padanya, maka rasa yang akan muncul adalah bangga karena dia merasa berhasil. 

Sebaliknya jika dia tak mampu melakukan sesuatu itu yang membuat orang lain kagum, maka bisa saja yang terjadi adalah akan timbul rasa rendah diri sehingga dia akan merasa sedih.

Pada usia inilah perlu sekali untuk para orangtua pada tahap perkembangan emosional anak usia dini untuk lebih bisa mengajarkan anak untuk menghargai proses, bukan hanya hasil yang diperoleh.

Nah, itulah tadi beberapa tahapan perkembangan emosional anak usia dini yang harus diketahui oleh para orangtua. Jika perkembangan emosional anak berjalan dengan baik, maka dia akan mudah diterima di lingkungannya, dan di sinilah pentingnya peran orangtua untuk membimbing, membersamai dan mengajari anak pada masa-masa ini.

Jadi, sudah sampai manakah tahapan emosional anak kita saat ini? Sharing di kolom komentar ya.

Semoga bermanfaat :)

Note : Baca juga artikel soal jalan-jalan dengan ikut menekan "klik" pada link yang terletak di bagian akhir paragraf ini. Bagaimana kita bisa mengasah emosinya dengan pergi jalan-jalan dan menemui banyak orang lho. Bisa jalan-jalan ke tempat wisata seperti Bangka Belitung, Raja Ampat, Bali, dan lain-lain. Untuk Sewa Mobil Belitung, tulisan ini bisa menjadi rekomendasi ya.



Related Posts

5 komentar

  1. I will support you. Such a very useful article.

    BalasHapus
  2. These are actually great ideas in regarding blogging.

    BalasHapus
  3. I was overjoyed to discover this page. You constantly surprise us with something really unique and intriguing! I must thank you for your time for this informative one, really wonderful read!
    Divorce lawyer in Virginia
    Sex Crime Defense Lawyers

    BalasHapus
  4. Reckless driving attorneys are familiar with the local laws and regulations related to these crimes in Virginia. This allows them to develop personalized and effective defense strategies to protect their clients' rights and seek the best possible results in their cases. Abogado conducción imprudente Emporia VA

    BalasHapus

Posting Komentar